Subhanallah, Warga Aceh Temukan Lafadz Allah pada Daging Qurban

<b>Sisi Hidup -</b> <strong> </strong>Masyarakat Kota Banda Aceh, khususnya Kampung Baru tadi pagi digegerkan dengan ditemukannya potongan daging kurban bertuliskan lafadz Allah. Photo potongan daging tersebut kemudian diunggah ke laman Facebook dan menjadi perbincangan publik.<br /><br />Adalah <a href="https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10205066770137427&id=1488427810&refid=17&_ft_=top_level_post_id.10205066770137427%3Atl_objid.10205066770137427%3Athid.1488427810%3A306061129499414%3A2%3A0%3A1443682799%3A-5426699841415568845#footer_action_list">Susanti Djakfar</a> yang mengunggah photo daging tersebut ke akun Facebooknya. Daging tersebut awalnya diniatkan untuk tambahan memasak Mie Aceh. Namun dari irisan-irisan daging tersebut malah menunjukkan tulisan lafadz Allah dalam bahasa Arab.<br /><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixObrYJYEROvA9V0pEZoDRdy9GOaM3hVKivTW3ivmCGYWQ9GeBVsGu92A7z9_ohoQih9tWNtJOhP7A0fmsoPMovpuvCFnJ41Ia0v1gcIa1Eq2svioXRNe3xeIhwpan6kyz3xL0s9tQNkY/s1600/daging-kurban-berlafaz-allah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Daging Qurban berlafadz Allah" border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixObrYJYEROvA9V0pEZoDRdy9GOaM3hVKivTW3ivmCGYWQ9GeBVsGu92A7z9_ohoQih9tWNtJOhP7A0fmsoPMovpuvCFnJ41Ia0v1gcIa1Eq2svioXRNe3xeIhwpan6kyz3xL0s9tQNkY/s400/daging-kurban-berlafaz-allah.jpg" title="Daging Qurban berlafadz Allah" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Daging Qurban berlafadz Allah</td></tr></tbody></table>Hal tersebut mengingatkan kita pada sebuah Firman Allah dalam Al-Qur'an yang berbunyi <br /><br /><div style="color: sienna; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 220%; font-weight: 0; line-height: 100%; margin: 0; text-align: right;">سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الآفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ</div><div style="margin: 0;">Sanuriihim aayaatinaa fiiaafaaqi wafii anfusihim hatta yatabai-yana lahum annahul haqqu awalam yakfi birabbika annahu 'ala kulli syai-in syahiidun</div><div style="margin: 0;"><br /></div><br /><div style="margin: 0;">"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk, dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka, bahwa Al-Qur'an itu benar. Dan apakah Rabb-mu tidak cukup (bagi kamu), bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu." – (<span class="skimlinks-unlinked">QS.41:53</span>) </div><div style="margin: 0;"><br /></div><div style="margin: 0;">Susanti menuliskan "Subhanallah, ini adalah potongan2 daging yg baru saja dipotong untuk dimasak campuran mie Aceh, Daging ini berasal dari daging lembu kurban di desa kp.baru Banda Aceh, pagi tadi." </div>Menurut Ibu Susanti bahwa irisan-irisan daging tersebut diphoto oleh Suaminya.<br /><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiE5i_ziMoypVPWszOjic0Mc7s4L5u2w_dWC4QKaByQKsPiQBWQNbyik1sygDwbSeQ1psRmvSQFDnbBKy07LS7w4K4rCQ2Q1-1eef2yC6hHzRCmIuMPK8cTE8t82OqnU8gcmtK7QHZIPpM/s1600/daging-lafadz-allah-banda-aceh.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Lafadz Allah pada potongan daging Qurban" border="0" height="298" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiE5i_ziMoypVPWszOjic0Mc7s4L5u2w_dWC4QKaByQKsPiQBWQNbyik1sygDwbSeQ1psRmvSQFDnbBKy07LS7w4K4rCQ2Q1-1eef2yC6hHzRCmIuMPK8cTE8t82OqnU8gcmtK7QHZIPpM/s400/daging-lafadz-allah-banda-aceh.jpg" title="Lafadz Allah pada potongan daging Qurban" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Lafadz Allah pada potongan daging Qurban</td></tr></tbody></table>Penuturan beliau, daging tersebut diambil dari hewan kurban yang disembelih Jumat (26/09) pagi di Mushalla Tuha Gampong Baro, Kota Banda Aceh. Daging tersebut rencananya akan diawetkan oleh sang pemilik sebagai bentuk penghormatan atas keagungan asma Allah.<br /><br /> Semoga penemuan irisan daging berlafadz Allah menjadi pertanda turunnya ridho Allah diterimanya ibadah kurban dan memperdalam keimanan kita.

Nasional Subhanallah, Warga Aceh Temukan Lafadz Allah pada Daging Qurban

Sisi Hidup -   Masyarakat Kota Banda Aceh, khususnya Kampung Baru tadi pagi digegerkan dengan ditemukannya potongan daging kurban bertulis...

Read more »

(Melawan Lupa) Di Balik G30S PKI

<span style="font-size: small;"><b>Sisi Hidup  - </b>Gerakan G30S PKI Erat kaitannya dengan tokoh-tokoh penting dalam tubuh TNI saat itu. <br />Ketua Biro Chusus PKI Sjam Kamaruzaman yang memiliki tanggung jawab untuk itu mengaku kekuatan tentara yang dibina PKI saat itu sudah cukup kuat untuk mengadakan gerakan di Jakarta. Sedangkan di daerah akan ikut begitu di Jakarta meletup.<br /><br />Dalam buku 'Dalih Pembunuhan Massal' sejarawan John Roosa menuliskan kekuatan para pembelot yang dipimpin Letkol Untung Samsuri tersebut.</span><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOb8uk5RPIwdKB9V-u-Td9KQaQTgMyi7X1cqVJASk4T7_w1NWKdnchsYEdcYKEzJVf0gLDOTCKjVNDfokp0fuah_FMyiCA5MQjIJvMtJ2eYDN4IyYVcE3AczEAIUScQDUKjhvtRWefzwE/s1600/G30S-PKI.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="251" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOb8uk5RPIwdKB9V-u-Td9KQaQTgMyi7X1cqVJASk4T7_w1NWKdnchsYEdcYKEzJVf0gLDOTCKjVNDfokp0fuah_FMyiCA5MQjIJvMtJ2eYDN4IyYVcE3AczEAIUScQDUKjhvtRWefzwE/s400/G30S-PKI.jpg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">G30S PKI</td></tr></tbody></table><span style="font-size: small;">Berikut rinciannya:<br /><br />1. 2 Peleton dari Brigade 1 Kodam Jaya atau sekitar 60 orang<br />2. 1 Kompi minus dari Batalyon I Tjakrabirawa atau sekitar 60 orang<br />3. 5 Kompi Batalyon 530 Brawijaya atau 500 orang<br />4. 5 Kompi Batalyon 454 Diponegoro atau 500 orang<br />5. Satu Batalyon dari AURI dan Pasukan Pembela Pangkalan atau 1.000 orang<br />6. Perseorangan dari berbagai kesatuan sekitar 50 orang<br /><br />Total prajurit militer sekitar 2.130 orang ditambah kekuatan sipil dan ormas pendukung lain menjadi sekitar 4.130 orang.<br /><br />Untung membagi tiga pasukannya. Pasukan Pasopati (Cakrabirawa dan Brigif) bertugas menculik para jenderal, Bimasakti (Yon 454 dan Yon 530) bertugas mengawal kawasan Monas dan merebut RRI serta Telkom. Lalu pasukan Gatotkaca yang menjaga Lubang Buaya (Terdiri dari PPP dan sukarelawan).<br /><br />Untuk Batalyon 530 harus dicatat bahwa mereka berhasil langsung diajak kembali bergabung oleh Soeharto. Bahkan Yon 530 langsung diajak ikut menumpas pasukan G30S. Sementara Yon 454 yang akhirnya bergerak ke Halim, juga jumlahnya makin menyusut dan memilih meninggalkan komandan batalyon dan wakilnya. Sehingga kekuatan ini tidaklah sebesar di atas kertas.<br /><br />"Jumlah pasukan yang ikut gerakan ini sangat kecil. Kodam Jaya punya 60.000 prajurit, 20 kali lebih banyak dari pasukan yang ikut G30S. Masih ditambah dengan pasukan RPKAD dan Kodam Siliwangi di Bandung yang hanya berjarak tujuh jam berkendara dari Jakarta."<br /><br />John Roosa juga menilai hanya segelintir pasukan yang mau diajak komandannya ikut gerakan tersebut. Kolonel Latief misalnya, sebagai Komandan Brigade dia punya pasukan tiga batalyon atau sekitar 2.000 orang. Nyatanya hanya 60 orang yang ikut gerakan ini.<br /><br />"Begitu juga Letkol Untung. Dari 500 anggota Yon I Tjakrabirawa, hanya 60-70 orang yang ikut memberontak," kata sejarawan Petrik Matanasi kepada merdeka.com.<br /><br />Seperti kata salah satu tokoh G30S, Brigjen Soepardjo, Biro Chusus PKI nyatanya memang hanya omong besar. Mereka mengklaim kalau komandan batalyon berhasil didekati, maka dianggapnya seluruh pasukan akan ikut. Padahal kenyataannya tidak demikian.<br /><br />Selain para penculik, para tentara yang disiagakan di Monas juga bingung mau berbuat apa. Koordinasi tak berjalan dengan mulus. Gara-gara tak makan seharian, mudah saja mereka diajak Letjen Soeharto untuk bergabung dan balik memukul G30S.<br /><br />Maka gerakan ini nyaris tak berhasil menjalankan misinya selain menculik 7 jenderal. Dalam waktu 24 jam seluruh komando bubar tak beraturan.<br /><br />Gerakan gagal ini memberi angin bagi kekuatan antikomunis untuk terus bergerak. Komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat Kolonel Sarwo Edhie Wibowo mencatat sekitar 3 juta orang yang diduga terlibat komunis tewas dalam operasi militer.</span><br /><span style="font-size: small;"><br /></span><span style="font-size: small;">source: http:// www.merdeka.com</span>

Nasional (Melawan Lupa) Di Balik G30S PKI

Sisi Hidup  - Gerakan G30S PKI Erat kaitannya dengan tokoh-tokoh penting dalam tubuh TNI saat itu. Ketua Biro Chusus PKI Sjam Kamaruzaman ya...

Read more »