0
Sisi Hidup, Biografi -  Siapakah Samaun Samadikun? Samaun Samadikun adalah seorang ilmuan yang berasal dari indonesia yang telah banyak memberikan sumbangsih dalam ilmu pengetahuan.
Samaun Samadikun oleh ilmuwan dikenal sebagai Bapak Mikroelektronika Indonesia.
Beliau lahir di Magetan pada 15 April 1931.

Selama hidupnya, Prof. Samaun banyak menulis publikasi ilmiah nasional maupun internasional dalam bidang tunnel diodes, instrumentasi nuklir, fabrikasi IC, energi, industri elektronika, dan pendidikan serta editor buku "Mikroelektronika".
Prof. Samaun Samadikun mengambil sabbatical leave (“cuti dari mengajar”) dari ITB untuk menerima jabatan pada pemerintah pusat sebagai Direktur Binsarak DIKTI (1973-1978), Dirjen Energi, Departemen Pertambangan dan Energi (1978-1983), dan ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) (1989-1995). Selepas masa jabatan di LIPI, Prof. Samaun Samadikun memutuskan untuk kembali ke ITB untuk mengajar di Departemen Teknik Elektro dan meneliti di PAU Mikroelektronika. Dalam periode ini ia tetap aktif sebagai Wakil Ketua Dewan Riset Nasional (1993-1996) dan Komisaris Utama PT Lembaga Elektronika Nasional (LEN) (1993-1999).

Prof. Samaun SamadikunMeskipun kemudian resmi pensiun dari pegawai negeri sipil di Departemen Teknik Elektro, Prof. Samaun Samadikun tetap diminta untuk aktif dan berkegiatan baik di Departemen maupun di PAU Mikroelektronika (yang saat itu berganti nama menjadi PPAU Mikroelektronika). Bahkan sejak tahun 2001 hingga akhir hayatnya PPAU Mikroelektronika ITB menetapkannya sebagai peneliti senior.
Pada 1984, Persatuan Insinyur Indonesia (PII) memberikannya penghargaan Adhikara Rekayasa atas jasanya di bidang ilmu pengetahuan.

Prof. Samaun juga memperoleh penghargaan medali Pengabdi Ilmiah Nasional (1978), dan Medali Mahaputra Utama (1994) dari pemerintah Indonesia.
Di tingkat internasional, Samaun Samadikun memperoleh "The 1998 Award of the Association of South Eastern Asian Nations (ASEAN)" untuk menghargai dedikasinya di bidang ilmu pengetahuan.

Penghargaan tinggi lainnya yang diterimanya adalah Satya Lencana Karya Satya Kelas I, Hadiah Ilmu Pengetahuan 1979, Satya Lencana Dwidyasistha 1983 dari Menhankam/Pangab saat itu, dan "Meritorious Service Award", ASEAN COST 1999.
Bagi warga Indonesia yang pernah dan sedang mengenyam pendidikan di Institut Teknologi Bandung, pasti tidak asing dengan sosok ini.
Ia memprakarsai program Bandung High Technology Valley (BHTV).

Ia juga mendorong investasi global untuk industri elektronika Indonesia.
Ia pun mengupayakan agar industri elektronika Indonesia bisa lebihj berorientasi ekspor agar bisa menghasilkan devisa bagi negara, dan membuka lebih banyak lapangan kerja.
Ia juga bercita-cita agar Kota Bandung bisa menjadi “Kota Chip.”
Prof. Dr. Samaun Samadikun meninggal di Jakarta pada 15 November 2006 dalam umur 75 tahun.

Post a Comment

 
Top