0
Sisi Hidup, Yogyakarta - Tak disangka demam batu akik membuat ternyata bisa membuat khilaf hingga sejauh ini. Pada tanggal 10 April lalu batu nisan di komplek makam seniman kondang Bagong Kussudiardjo, ayah dari Butet Kertaradjasa, telah dicuri untuk dijadikan batu akik. Anehnya pencuri batu nisan milik seniman Yogyakarta itu datang menyerahkan diri lantaran kualat tidak bisa buang air besar (BAB).
Pencurian nisan makam orang tua Butet
Pencurian nisan makam orang tua Butet
"Ora iso BAB njuk jaluk ngapuro (tak bisa buang air besar, sampai minta maaf). Percaya atau tidak pengakuannya ya seperti itu," kata Djaduk Ferianto, salah satu putra Bagong di sela-sela Pameran Batu Permata Nusantara di Piramid Cafe Jalan Parangtritis, Senin (1/6/2015).

Menurut penjelasannya, ada dua pencuri yang berasal dari desa tidak jauh dari lokasi kejadian. Salah satu pelaku tersebut datang menemui Butet Kartaredjasa, adik Djaduk, untuk meminta maaf. Dia datang ke kediaman Butet dua hari pasca munculnya pemberitaan di media massa. Dia mengakui dan mengatakan kalau dirinya tidak dapat buang air besar lantaran mencuri batu  nisan. "Gur cah kidul wetan deso kok, (anak desa di sebelah tenggara)," ucapnya.

Menurut Djaduk, keduanya mencuri batu nisan untuk membuat batu akik dan tidak berniat menjualnya. Keluarga besarnya pun sudah memaafkan ulah jahil kedua pelaku dan tidak berencana meneruskan kasus ini ke ranah hukum. "Cukup minta maaf saja dan pencuri sudah dapat hukuman tidak bisa BAB selama tiga hari. Itu sakit lho perutnya," katanya.

Ia mengucapkan terimakasih kepada media massa yang memberitakan perihal pencurian batu nisan di komplek makam orangtuanya. Dari pemberitaan ini, pencuri batu nisan menjadi tahu yang dicuri merupakan makam Bagong Kussudiardjo. "Setelah muncul di media, teman-tman saya banyak yang menelepon," paparnya.

Anak Bagong, Butet Kertaradjasa membenarkan kejadian tersebut. Menurut dia batu mulia jenis Pancawarna yang terletak di sekitar makam seniman besar asal Yogyakarta, tersebut mulai dirusak dan dipecah menjadi bagian kecil. Diduga batu-batuan tersebut kemudian dicuri untuk dijadikan batu akik. "Saya tahunya hari Jumat (10/4) lalu kebetulan saat itu saya sedang keluar kota. Batu di sekitar makam tidak dicuri tetapi "dicuwili (dipotong kecil)" oleh maling," katanya yang dihubungi melalui telepon genggamnya beberapa waktu lalu.

Sumber: okezone.com

Post a Comment

 
Top