0
Sisi Hidup - Resepsi pernikahan Gibran Rakabuming Raka yang berlangsung kamis kemarin memiliki cerita unik. Pasalnya, di hajatan putra sulung presiden Joko Widodo tersebut melibatkan ratusan tukang becak. Sejak Kamis subuh, sudah bersiap di dekat lapangan sepak bola Banyuanyar, Banjarsari, Solo yang dijadikan tempat parkir kendaraan para tamu. Tidak kurang dari 250 pengayuh becak telah disewa untuk menjemput para tamu dari lapangan sepak bola Banyuanyar menuju lokasi akad dan resepsi pernikahan di Graha Saba Buana.

Pengayuh becak menjemput para undangan di resepsi pernikahan Raka Putra Presiden
Pengayuh becak menjemput para undangan

"Alhamdulillah ikut kecipratan rezeki," kata Syahroni Salah satu pengayuh becak.

Panitia pernikahan sengaja menyewa mereka melalui pengurus paguyuban tukang becak dan dijanjikan bayaran berkisar antara Rp 150.000 hingga Rp 250.000 untuk jasa bolak-balik mengantar tamu.

Selain itu para pedagang makanan mengaku ikut merasakan rezeki dari hajatan putra presiden, Raka, tersebut. Tidak kurang dari 20 pedagang di tempat itu dikontrak untuk menyediakan makanan gratis selama berlangsungnya akad nikah dan resepsi. Pengunjung termasuk Wartawan dan petugas keamanan yang berjaga di sekitar tempat itu bebas menikmati makanan yang dijual pedagang di sana, antara lain siomay, ayam bakar, gado-gado, dan kupat tahu. Salah satunya Suparman (47) yang dikontrak untuk menyediakan 1.100 porsi kupat tahu dari hari selasa-kamis. Dari hasil kontrak dengan harga per porsi Rp. 9.000 tersebut Suparman berhasil memperoleh bayaran hampir 10 jt rupiah.

Bahkan, beberapa pedagang yang tidak mendapatkan kotrak dalam penyediaan makanan di pesta tersebut juga kebagian rezeki masing-masing 1 juta rupiah. Hal tersebut merupakan kompensasi bagi mereka karena jalanan ditutup selama berlangsungnya resepsi dan membuat pendapatan pedagang berkurang.
"Mas Gibran merasa tidak enak kalau pendapatan pedagang di sini berkurang karena jalanan ditutup. Pedagang di sekitar sini yang tidak dikontrak juga diberi kompensasi Rp 1 juta," katanya.

Sementara itu, banyk warga Solo dan sekitarnya ikut menyaksikan hajatan itu melalui dua layar lebar yang tersedia di pagar Graha Saba.

"Ingin nonton, ikut merasakan kebahagiaan pengantin. Tidak bisa masuk tidak apa-apa, saya sudah cukup senang bisa melihat siapa-siapa tamunya yang datang," kata Jinutiani (37), warga Sumber Krajan, Solo, yang datang membawa anaknya yang masih kecil.

"Melihat dari jalan saja sudah ikut senang. Saya ikut mendoakan agar mempelai bahagia," kata Tata (60), warga lainnya.

Masal Woto Asmorodi (50), warga Gondangrejo yang dulu melakukan aksi mengayuh becak menempuh perjalanan selama satu minggu dari Solo menuju Jakarta pada saat pelantikan Presiden ikut menyaksikan resepsi tersebut di luar pagar Graha Saba.

"Saya hanya ingin ikut bergembira dengan pernikahan putra Pak Jokowi," kata Masal.

Post a Comment

 
Top