0
Sisi Hidup - Dalam kondisi berpuasa, keseimbangan cairan tubuh rentan goyah. Pemilihan waktu yang salah, siang hari misalnya, akan memicu keringat lebih banyak. Ketika tubuh kekurangan cairan bisa membuat kita kehausan dan dehidrasi.

Waktu yang tepat untuk berolahraga
Waktu yang tepat untuk berolahraga
Seperti kita ketahui, 80% dari tubuh kita itu terdiri dari air. Artinya, ketersediaan air dalam tubuh sangatlah penting. Saat cairan berkurang, tubuh akan mengambilnya dari darah yang membuat kekentalannya menjadi meningkat. Hal tersebut akan memforsir kerja ginjal, hati dan jantung. Tentunya itu bisa membahayakan jika terjadi terus menerus.

Dengan demikian, dalam berolahraga kita harus memperhatikan ketersediaan cairan dalam tubuh mengingat kita tidak bisa minum saat berpuasa. Carilah waktu yang tepat untuk berolahraga seperti berikut ini:

1. Setelah shalat subuh
Waktu subuh adalah waktu yang sangat baik, dimana udara masih bersih dan terasa sejuk. Selain tidak memicu banyak keringat, udara bersih saat subuh sangat baik untuk kesehatan paru-paru.

Namun demikian kita juga harus menyadari bahwa waktu kita masih panjang untuk sampai kepada maghrib. Jangan sampai energi kita terkuras di awal-awal perjalanan puasa. Lakukan olahraga ringan seperti jalan-jalan pagi atau bersepeda. Yang penting adalah bisa memicu detak jantung dan aliran darah yang lebih lancar ke seluruh tubuh.

2. Menjelang berbuka
Ngabuburit, itu yang sering kita dengar saat berpuasa. kita bisa memanfaatkan 30 menit sebelum berbuka untuk berbuka. Saat kondisi matahari yang sudah tidak panas lagi cukup baik untuk berolahraga. Selain itu, waktu yang sedikit lagi sampai kepada magrib tidak membuat kita khawatir jika kehausan. Tinggal sedikit bersabar kita bisa memuaskan dahaga karena usai berolahraga.

3. Setelah berbuka
Jika kita hendak melakukan olahraga setelah puasa, sebaiknya menunggu sekitar 2 jam setelah berbuka. Tunggulah sampai tubuh mulai stabil. Ketika berbuka, maka aktifitas tubuh akan terpusat pada sekitar pencernaan. Tubuh akan mencerna makanan yang masuk dan akan mengekstraknya menjadi gula darah.

Setelah 2 jam tubuh akan mulai stabil. Energi tidak lagi terpusat pada pencernaan dan ketersediaan gula darah pun sudah meningkat. Saat itu kita bisa melakukan olahraga tanpa mengganggu proses pencernaan makanan saat berbuka.

4. Jangan berolahraga menjelang waktu istirahat (tidur)
Tubuh memiliki jam biologis. Tubuh memiliki jadwal kapan dia harus beraktifitas, kapan dia harus beristirahat. Ketika beristirahat tubuh akan mengeluarkan racun-racun dalam tubuh dan pembentukan sel-sel baru. Menjaga waktu istirahat sangat penting dalam stabilitas tubuh. Jika tidak, maka tubuh akan mudah terserang penyakit.

Ketika berolahraga akan dihasilkan adrenalin yang membuat denyut jantung lebih kencang dan aliran darah lebih deras. ini membuat asupan oksigen ke otak menjadi lebih banyak. Hal itu bisa menghindari tubuh dari rasa kantuk (terlepas dari pengaruh hormon morfin yang dihasilkan saa olahraga).

Ketika itu terjadi saat waktu istirahat, maka ini akan mengganggu siklus biologi tubuh. Waktu yang semestinya digunakan untuk istirahat justru masih terjaga karena pengaruh adrenalin yang belum hilang seusai olahraga. Usahakan agar tubuh beristirahat pada waktunya dan tidak mengganggu siklus biologi agar keseimbangan tubuh tetap terjaga.

Baca juga Jenis Olahraga yang Aman saat Puasa

Post a Comment

 
Top